Bigzure – Kabar gembira bagi pengguna internet di Indonesia! Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, akan segera beroperasi di Indonesia. Kehadiran Starlink ini tentunya akan menjadi angin segar sekaligus tantangan baru bagi para operator dan penyedia layanan internet (ISP) lokal. Starlink adalah layanan internet berbasis satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan teknologi milik Elon Musk. Layanan ini dirancang untuk memberikan koneksi internet cepat dan stabil, bahkan di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan internet konvensional.
Baca juga: Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 79,5% – Data Terbaru
Saki H. Bramono, VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, menyatakan bahwa kehadiran Starlink harus dilihat sebagai bagian dari dinamika persaingan industri telekomunikasi. Ia berharap pemerintah dapat menciptakan lapangan persaingan yang adil (equal playing field) antara Starlink dan ISP lokal lainnya. “Telkomsel berharap pemerintah dapat menciptakan persaingan yang setara dengan menerapkan kewajiban yang adil dalam penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia kepada Starlink. Ini termasuk kewajiban mendirikan badan usaha di Indonesia, penerapan kebijakan perpajakan, kewajiban pembayaran PNBP, pemenuhan standar kualitas layanan (QoS), TKDN, serta aspek potensi interferensi, keamanan data, dan kedaulatan bangsa,” ujar Saki.
Senada dengan Telkomsel, XL Axiata juga meminta pemerintah menjaga keadilan dalam persaingan industri telekomunikasi. Henry Wijayanto, Head External Communications XL Axiata, menegaskan pentingnya regulasi yang seimbang. “Kami mengharapkan agar pemerintah memberlakukan regulasi yang seimbang sehingga tercipta persaingan yang adil antara Starlink dan operator yang sudah ada, termasuk kewajiban PNBP sektor telekomunikasi (BHP, USO, BHP Tel), TKDN, dan lainnya,” kata Henry.
Baca juga: Jensen Huang, CEO Nvidia: Perjalanan Menuju Puncak Kekayaan Global Melalui Inovasi Teknologi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa Starlink tidak akan mendapatkan insentif pajak dari pemerintah. Menurutnya, Starlink tetap wajib membayar pajak sebagaimana operator lainnya di Indonesia. “Apa yang dibebankan kepada operator seluler atau operator telekomunikasi di Indonesia harus juga sama dibebankan kepada Starlink, supaya level of playing field-nya sama,” ujar Budi Arie di Badung, Bali.
Sebagai layanan internet berbasis satelit, Starlink memiliki potensi besar untuk membantu Indonesia mengatasi permasalahan konektivitas internet di daerah-daerah terpencil dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dengan teknologi satelit, Starlink dapat memberikan akses internet cepat di wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan optik atau seluler konvensional. Kehadiran Starlink di Indonesia akan membawa perubahan signifikan dalam lanskap industri telekomunikasi. Dengan regulasi yang adil dan persaingan sehat, diharapkan inovasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.
