Wednesday, July 30, 2025
HomeNewsWow! Rusia dan China Kolaborasi untuk Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

Wow! Rusia dan China Kolaborasi untuk Bangun Reaktor Nuklir di Bulan

Bigzure – Roscosmos Rusia dan Badan Antariksa Nasional China (CNSA) telah memulai proyek ambisius untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bulan. Menurut laporan Reuters, inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pangkalan manusia di satelit alami Bumi tersebut, menandai langkah besar dalam eksplorasi ruang angkasa kedua negara.

Yuri Borisov, Kepala Roscosmos, baru-baru ini mengumumkan dimulainya proyek ini, menekankan kemitraan strategis antara Rusia dan China. Rencana mereka mencakup penempatan stasiun otomatis bernama “Smena-6”, “Smena-7”, dan “Smena-8” di permukaan Bulan sebagai persiapan untuk mendirikan pangkalan yang berfungsi penuh.

Baca juga: Mengenal Teknologi Rudal Hipersonik, Ancaman Besar yang Sulit Ditangkal

Borisov memaparkan jadwal ambisius proyek ini pada Maret lalu, dengan target pemasangan PLTN di Bulan antara tahun 2033 hingga 2035. Misi pertama, yang dijadwalkan pada 2026, akan menjadi dasar bagi upaya selanjutnya, dan seluruh proyek diharapkan selesai pada 2028. Selain PLTN di Bulan, Rusia juga mengembangkan “kapal tunda luar angkasa” bertenaga nuklir untuk mengangkut kargo berat yang diperlukan dalam pembangunan pangkalan tersebut.

Keputusan untuk menggunakan tenaga nuklir didasarkan pada keterbatasan energi matahari di Bulan. Borisov menyebutkan bahwa energi nuklir akan mampu mendukung “pemukiman Bulan di masa depan,” karena panel surya modern tidak akan cukup untuk menyediakan listrik yang stabil, terutama selama periode kegelapan panjang di Bulan.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa panel surya tradisional mungkin tidak memadai untuk menghasilkan listrik secara terus menerus. Oleh karena itu, pembangkit listrik tenaga nuklir adalah solusi yang praktis untuk memastikan suplai listrik tidak terputus.

Para ahli seperti Dr. Natan Eismont, peneliti terkemuka di bidang antariksa dari Rusia, memuji kemitraan Rusia-China ini. Eismont menekankan bahwa keahlian gabungan kedua negara akan mempercepat kemajuan proyek tersebut.

Baca juga: CEO ChatGPT Ternyata Diam-Diam Ikut Kembangkan Nuklir

Pengalaman Roscosmos dalam teknologi nuklir berbasis ruang angkasa juga menambah kredibilitas pada upaya ini. Pada 1980-an, Rusia berhasil mengembangkan reaktor fisi seri TOPAZ, menunjukkan kelayakan tenaga nuklir di luar angkasa. Dengan kemajuan teknologi selama beberapa dekade, penempatan reaktor nuklir di Bulan kini lebih memungkinkan daripada sebelumnya.

Tidak hanya Rusia dan China yang mengembangkan tenaga nuklir untuk eksplorasi Bulan. Proyek Tenaga Permukaan Fission (Fission Surface Power Project) milik NASA juga bertujuan untuk mendukung keberadaan manusia yang berkelanjutan di Bulan. NASA telah memberikan kontrak bernilai jutaan dolar untuk desain reaktor nuklir otonom sebagai komponen penting dari misi eksplorasi Bulan jangka panjang mereka.

Dengan semakin banyaknya negara yang berinvestasi dalam teknologi nuklir untuk eksplorasi antariksa, masa depan keberadaan manusia di Bulan tampak semakin cerah dan penuh potensi.

Bigzure
Bigzurehttps://bigzure.com/
Bigzure adalah media informasi terupdate seputar teknologi, bisnis dan inovasi. Kami berkomitmen untuk menyajikan berita terbaru, ulasan produk, panduan, dan tren terkini dalam bidang teknologi kepada pembaca kami.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -

POPULER