Sam Dogen, sosok inspiratif yang sukses pensiun di usia 31 tahun dengan pendapatan pasif mencapai Rp 5,9 miliar per tahun, memberikan pelajaran berharga melalui strategi keuangannya yang bijak. Mari kita telusuri dua pilar utama yang membantu Dogen mencapai pencapaian luar biasa ini.
Investasi Aman: Obligasi dan Saham
Dogen menekankan pentingnya investasi yang aman dan berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui investasi dalam obligasi. Menurutnya, obligasi merupakan pilihan investasi yang aman karena diterbitkan dan didukung oleh pemerintah. Dogen merekomendasikan membeli obligasi dengan jangka waktu 1 tahun dan return sekitar 5%, yang tidak hanya memberikan keamanan tetapi juga memberikan keuntungan yang signifikan.
Selain obligasi, Dogen juga menyarankan berinvestasi di saham, khususnya saham di S&P 500. Menurutnya, kepemilikan saham ini dapat menghasilkan return sekitar 1,5%. Namun, Dogen memberikan catatan penting untuk tidak sembarang memilih saham berreturn besar, melainkan memilih saham yang konsisten memberikan dividen selama minimal 25 tahun berturut-turut. Contohnya adalah perusahaan besar seperti McDonald’s, yang memiliki arus kas stabil dan sering membagikan dividen besar.
Investasi Properti: Jaminan Pendapatan Pasif Lebih Lanjut
Dogen juga memberikan penekanan pada investasi properti sebagai langkah penting menuju pensiun dini. Meskipun memerlukan waktu dan usaha, investasi properti dapat memberikan keuntungan yang signifikan pada pendapatan pasif per tahunnya. Dogen merekomendasikan memiliki tempat tinggal utama sebagai bentuk investasi properti yang cerdas, terutama jika seseorang dapat menetap di tempat tersebut selama lima tahun atau lebih.
Selain manfaat finansial, memiliki properti juga dapat membantu seseorang menghemat uang yang sebelumnya dihabiskan untuk menyewa tempat tinggal. Dengan memiliki properti, pengeluaran menjadi lebih terkendali, memungkinkan lebih banyak dana dialihkan ke investasi di sektor lain.
Dengan menggabungkan strategi investasi yang cerdas, Sam Dogen membuktikan bahwa pencapaian kebebasan finansial dan pensiun dini bukanlah impian belaka. Meski demikian, Dogen juga memberikan peringatan bahwa proses ini membutuhkan waktu dan ketelatenan, dan keputusan pensiun harus dipertimbangkan secara matang.
