Bigzure – Apple sedang mengintensifkan investasi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif, mengejar ketertinggalan dari pesaing utama seperti Microsoft dan Google.
Menurut laporan terbaru dari Bloomberg pada Sabtu (16/3/2024), Apple secara resmi telah mengakuisisi DarwinAI, sebuah perusahaan startup berbasis AI di Kanada, menandai langkah serius perusahaan ini dalam mengembangkan kemampuan AI-nya.
DarwinAI, sebuah startup yang relatif kecil dengan tim yang beranggotakan puluhan orang, telah mencapai prestasi yang mengesankan dalam pengembangan teknologi AI, terutama dalam bidang inspeksi visual untuk mendeteksi cacat atau kesalahan pada komponen manufaktur.
Teknologi unggulan yang dikembangkan oleh DarwinAI ini memungkinkan deteksi dengan tingkat presisi tinggi, meningkatkan efisiensi produksi serta mengoptimalkan proses manufaktur.
Apple diyakini tertarik untuk memanfaatkan kemampuan DarwinAI guna meningkatkan efisiensi produksi mereka, yang berpotensi menghemat biaya operasional perusahaan.
Melalui akuisisi ini, Apple juga memperkuat posisinya dalam dunia AI, dengan menggabungkan tim DarwinAI ke dalam struktur tim AI internal Apple, termasuk Alexander Wong, salah satu pendiri DarwinAI.
Selain peningkatan efisiensi produksi, Apple juga dapat mengembangkan kemampuan AI generatif untuk produk konsumen, dengan tujuan membuat fitur-fitur AI dapat berjalan langsung di perangkat daripada bergantung pada cloud.
Dengan dukungan talenta-talenta dari DarwinAI, Apple berharap dapat menghadirkan inovasi AI yang lebih baik ke dalam produk-produknya.
Perkembangan terbaru ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan fitur-fitur AI generatif yang akan diumumkan pada Konferensi Pengembang Apple (WWDC) bulan Juni mendatang, termasuk kemungkinan adanya Siri baru dan fitur AI generatif yang diintegrasikan di dalam iOS 18.