JAKARTA – Dalam upayanya untuk memerangi peredaran bot dan pengguna pasif, X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, telah memulai uji coba program berbayar “Not A Bot” di dua negara, yaitu Selandia Baru dan Filipina. Program ini menetapkan biaya langganan tahunan sebesar 1 dolar AS atau sekitar Rp15.734. Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya akun bot di platform mereka.
Sejak diakuisisi oleh Elon Musk, X telah menerapkan kebijakan berlangganan sebagai langkah pencegahan. “Not A Bot” dirancang khusus untuk memerangi bot tanpa harus memblokir pengguna yang sebenarnya. Melalui program ini, pengguna dapat membaca konten secara gratis, namun untuk menulis atau mengunggah gambar, pengguna harus berlangganan dengan biaya 1 dolar AS per tahun.
Elon Musk menjelaskan konsep ini dalam cuitannya di akun Twitter-nya, mengatakan bahwa membaca tetap gratis, tetapi berlangganan diperlukan untuk berpartisipasi aktif. Langkah ini diharapkan akan membuat manipulasi platform 1000X lebih sulit bagi para pengguna bot.
Selain biaya berlangganan, pengguna baru di Selandia Baru dan Filipina diharuskan memverifikasi akun mereka melalui nomor telepon. Keputusan X untuk memilih dua negara ini didasarkan pada observasi bahwa aktivitas bot lebih tinggi di wilayah tersebut, dan juga karena lebih sulit bagi bot untuk menciptakan banyak akun palsu melalui situs web ini.
Meskipun belum dijelaskan mengapa program berlangganan ini hanya berlaku untuk pengguna web dan tidak aplikasi smartphone, langkah ini dianggap sebagai tambahan dari langganan utama X, yang menawarkan fitur centang biru seharga 8 dolar AS atau sekitar Rp125.872 per bulan. Musk yakin bahwa sistem berlangganan akan mengurangi peredaran bot, meskipun jumlah pengguna yang bersedia membayar mungkin sangat kecil. Meskipun demikian, langkah ini menunjukkan komitmen X dalam menjaga integritas platform mereka dari penggunaan yang tidak sah.
